Pengembangan Deteksi Dini dan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan terhadap Stunting Menggunakan Artificial Intelegence (AI) Berbasis Web di Desa Bangun Rejo
DOI:
https://doi.org/10.57214/jpbidkes.v3i2.208Keywords:
Adolescents, Early Detection, Education, Prevention, StuntingAbstract
The development targets in the Health sector in the 2020–2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN) place one of the main targets for maternal and child health is to reduce the incidence of children under five years old (toddlers) stunting (low height / short) by 30.8% (2018) to 19% in 2024. Optimal Health Status must be prepared since a woman before marriage. Then continued when the woman is pregnant, and while breastfeeding. Childhood is the foundation for growth and development in the next stage, if there are nutritional problems then the consequences that arise are permanent. The risk of stunting by 7x can occur in women 15-49 years who experience anemia and when they become pregnant will be at risk of giving birth to stunted babies. In women of childbearing age aged 15-49 years is the foundation for growth and development in the next stage, if during this period women experience nutritional problems then the consequences that arise can be permanent or irreversible. Its essence is a critical period when a system is plastic and sensitive to its environment, followed by a permanent loss of plasticity and functional capacity (Ummi Kalsum et al., 2021). Before education was provided, most adolescents showed a low level of understanding, namely 31 respondents (56.7%), and awareness of the importance of monitoring nutritional status during adolescence was also minimal. However, after interactive counseling with an easy-to-understand approach, there was a significant increase in knowledge, with 41 respondents (68.3%) showing an increase in understanding, reflected in a change in the knowledge category to a better level. This activity emphasizes the importance of promotive and preventive interventions in areas at high risk of nutritional problems. The implementation of direct and participatory education involving cadres and health workers has proven effective in increasing awareness and forming healthy lifestyle behaviors in adolescents. Therefore, similar education programs need to be implemented continuously to reduce anemia rates to prevent stunting and prevent stunting from adolescence.
References
Anggraeni, P., & Setiawan, R. D. (2022). Model intervensi terpadu untuk pencegahan stunting di daerah pedesaan. Jurnal Pengembangan Masyarakat Sehat, 7(1), 45–56. https://doi.org/10.33456/jpms.v7i1.1024
Haryani, S., Astuti, A. P., & Sari, K. (2021). Pencegahan stunting melalui pemberdayaan masyarakat dengan komunikasi informasi dan edukasi di wilayah Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Kesehatan STIKES Cendekia Utama Kudus, 4(1), 30.
Heryani, H., Istikharoh, I., Sari, M., Yulansari, M., & Putri Gustin, M. (2023). Edukasi stunting pada ibu balita. Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 266–271. https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v3i4.302
Hidaytillah, Y., et al. (2023). Pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan stunting dalam rangka membangun masa depan masyarakat unggul. Welfare: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4), 657–661. https://doi.org/10.30762/welfare.v1i4.969
Kurniawan, A. (2025). Sosialisasi dan percepatan penanggulangan stunting melalui pemberian makanan tambahan pada balita di Grogolan, Boyolali. Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUPEMA), 4(1), 13–23.
Kurniawan, D., et al. (2022). Pengabdian masyarakat dalam pencegahan stunting di Desa Purwoharjo Kabupaten Tebo dengan pendekatan family empowerment. BangDimas: Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 22–27. https://doi.org/10.22437/jppm.v1i1.22577
Maharani, M. A., et al. (2024). Pengabdian masyarakat melalui gerakan masyarakat sadar stunting (Germasting) kepada masyarakat Desa Wangunsari. Jurnal Pengabdian West Science, 3(5), 632–638. https://doi.org/10.58812/jpws.v3i05.1199
Muhibbin, M. A., et al. (2024). Edukasi pola makan remaja untuk cegah stunting dan anemia untuk mencegah stunting. Jurnal Abdimas Sangkabira, 4(2), 265–273. https://doi.org/10.29303/abdimassangkabira.v4i2.1070
Primajuni Wuhan, Y. O., Simarmata, Y. T., Aping Dangur, F., & Astika Putri, N. L. (2024). Pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran gizi dan mengurangi angka stunting pada anak SD Inpres Naibonat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 5(2), 2087–2091. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i2.3021
Probowati, R., Ratnawati, M., & Prihatini, M. S. (2021). Pendampingan penanganan remaja anemia untuk mencegah stunting di masa pandemi di Desa Bareng Kabupaten Jombang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 7(2), 150–155. https://doi.org/10.33023/jpm.v7i2.844
Putra, J. R., Hutami, R., & Siregar, A. (2023). Peran teknologi informasi dalam monitoring pertumbuhan anak untuk mencegah stunting. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunitas, 8(4), 99–110. https://doi.org/10.25126/jtik.v8i4.2140
Rosib, A., et al. (2025). Upaya pencegahan stunting melalui pemberian makanan tambahan pada balita stunting dan remaja anemia untuk mencegah stunting di Desa Taman Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. volume 9(1).
Sari, W., & Huda, M. (2024). Pengembangan modul edukasi gizi untuk mencegah stunting pada ibu hamil. Jurnal Gizi dan Pemberdayaan, 5(2), 133–142. https://doi.org/10.30521/jgp.v5i2.1123
Yanitama, A., Alifaturrohmah, M., Putri, A. A., & Wahyudi. (2024). Inovasi pengabdian masyarakat dalam pencegahan dan pendampingan stunting di Desa Talakbroto, Kabupaten Boyolali. Jurnal Dhama Indonesia, 2(1), 8–17. https://journal.unnes.ac.id/journals/jdi
Yunita, F., & Pratama, A. (2023). Strategi kolaboratif penguatan kader dalam deteksi dini stunting berbasis masyarakat. Jurnal Nutrisi dan Kesehatan Masyarakat, 10(3), 210–219. https://doi.org/10.32493/jnkm.v10i3.5589
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.