Hubungan Anemia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang

Authors

  • Gesti Kiki Okta STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
  • Siti Fadhilah STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
  • Yunri Merida STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.57214/jasira.v3i4.261

Keywords:

Birth Weight, Case Control, Death Neonatal, Maternal Anemia, Risk Factor

Abstract

Anemia in pregnant women is a health problem that contributes significantly to Low Birth Weight (BBLR), a serious issue in Indonesia with a prevalence exceeding 15% according to WHO, and is a major contributor to the high Neonatal Mortality Rate. This study aims to examine the relationship between anemia in pregnant women and the incidence of BBLR at the Sungai Durian Health Center, Sintang Regency. Using a case control analytical research design with secondary data from medical records in 2024, the sample used was 116 respondents, consisting of 58 pregnant women with BBLR babies as the case group and 58 pregnant women with normal birth weight babies (BBLN) as the control group, which were taken by total sampling technique. Data analysis was carried out using the Chi-Square test and the Odds Ratio (OR) with a significance level of 95%. The results of the study show that the incidence rate of BBLR at the Sungai Durian Health Center in 2024 is 25.8%, and the incidence of anemia in pregnant women is 46.6%. Statistical tests showed a significant relationship between anemia in pregnant women and the incidence of BBLR (p < 0.05). Pregnant women with anemia had a 21.758 times greater risk of giving birth to a BBLR baby compared to non-anemic mothers (OR=21.758; CI 95% = 1.45–7.08). The study concluded that there was a relationship between the nutritional status of pregnant women and the incidence of preeclampsia at the Sungai Durian Sintang Health Center.

References

Adamson, J. W., & Longo, D. L. (2022). Anemia dan polisitemia. Dalam J. Loscalzo, A. S. Fauci, D. L. Kasper, dkk. (Ed.), Harrison's Principles of Internal Medicine (Edisi ke-21, Vol. 1, pp. 431–438). McGraw-Hill.

Ahmadi, F. (2019). Kehamilan, janin & nutrisi. Yogyakarta.

Basyir, V. (2023). Likopen obat masa depan penurun risiko preeklamsia (P. N. Fauziah, Ed.). Widina Media Utama.

Damayanti. (2017). Kebutuhan status gizi. Jakarta: Ahli Gizi Kesehatan.

Djamil, R. M., Tahun, P., Denantika, O., Serudji, J., & Revilla, G. (2015). Hubungan status gravida dan usia ibu terhadap kejadian preeklamsia. Jurnal ..., 4(1), 212–217. (Catatan: Nama jurnal tidak tersedia, dapat ditambahkan).

Harahap, E. H., & Jumhati, S. (2023). Pengaruh pemberdayaan status gizi dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester 3. Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan, 3(1), 68–75. https://doi.org/10.37012/jkmp.v3i1.2070

Hidayat, A. (2011). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. (2020). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Kesehatan dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Rakorpop Kemenkes RI. http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/12/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.

Kurniasari, D., & Arifandini, F. (2015). Hubungan usia, paritas, dan diabetes mellitus pada kehamilan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Holistik, 9(3), 142–150.

Liang, R., & Ghaffari, S. (2016). Kemajuan dalam memahami mekanisme eritropoiesis dalam homeostasis dan penyakit. British Journal of Haematology. https://doi.org/10.1111/bjh.00000 (Catatan: DOI tidak tersedia, dapat ditambahkan jika ada)

Mahran, A., Fares, H., Elkhateeb, R., Ibrahim, M., Bahaa, H., Sanad, A., dkk. (2017). Risk factors and outcome of patients with eclampsia at a tertiary hospital in Egypt. Jurnal ..., 1–7. (Nama jurnal tidak tersedia)

Norfai. (2021). Analisis data penelitian (Analisis univariat, bivariat, dan multivariat). Pasuruan: CV Penerbit Qiara Media.

Notoatmodjo, S. (2020). Proses perilaku tahu. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursal, Dien G. A., Tamela, P., & Fitrayeni. (2015). Faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014. Jurnal ..., 38–44. (Nama jurnal perlu ditambahkan)

Paramita, F. (2019). Gizi pada kehamilan. Malang: Wineka Media.

Samutri, E., Fatimah, & Wulandari, A. S. (2022). Asuhan keperawatan masa perinatal (M. Nasrudin, Ed.). PT Nasya Expanding Management.

Saraswati, N., & Mardiana. (2016). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil. UNNES Journal of Public Health, 5(2), 90–99.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2022). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umar, F. (2021). Pengaruh status sosial ekonomi dan pola makan terhadap status gizi ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mattombong Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 4(2), 201–217.

Downloads

Published

2025-12-01

How to Cite

Gesti Kiki Okta, Siti Fadhilah, & Yunri Merida. (2025). Hubungan Anemia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang. Jurnal Siti Rufaidah, 3(4), 148–157. https://doi.org/10.57214/jasira.v3i4.261