Gambaran Kesehatan Lingkungan dan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 0-2 Tahun di Desa Ambesea Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan

Authors

  • Helvinawati Helvinawati Universitas Halu Oleo
  • Hartati Bahar Universitas Halu Oleo
  • LA Ode Ahmad Saktiansyah Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.57214/jasira.v3i3.204

Keywords:

Clean Water Facilities, Environmental Sanitation, Handwashing Hygiene, Toilet Ownership, Wastewater Disposal (SPAL)

Abstract

Background: Stunting remains a serious public health issue in Indonesia, particularly in rural areas such as Ambasea Village, Laeya Sub-district, South Konawe Regency. Stunting, or chronic growth failure in children due to prolonged malnutrition, generally occurs during the first 1,000 days of life. In Ambasea Village, this problem is exacerbated by irregular eating patterns among toddlers, consumption of low-nutrient foods, and poor hygiene behaviors. Toddlers frequently consume unhealthy snacks, reject main meals such as rice and side dishes, and rarely wash their hands with soap before eating or after using the toilet. Furthermore, limited access to basic sanitation—such as the lack of proper latrines and adequate wastewater disposal systems (SPAL)—also contributes to the high risk of infections that disrupt nutrient absorption, increasing the likelihood of stunting in children. Objective: This study aims to describe the environmental health conditions contributing to the incidence of stunting among children aged 0–2 years in Ambasea Village. Methods: The research used an observational analytic method with a quantitative cross-sectional design. The study involved 54 toddlers identified as stunted. Data were collected through structured interviews with parents or caregivers and direct observation of the household and surrounding environmental conditions. Results: The results showed that 66.5% of households did not have access to proper latrines, and 70% lacked adequate wastewater disposal systems. However, 87% had access to clean water, and 85% of respondents demonstrated good handwashing behavior. Conclusion: The environmental health conditions in Ambasea Village reveal ongoing challenges related to latrine ownership and wastewater management. Although clean water access is relatively good and hygiene practices among residents are fairly positive, improving sanitation infrastructure remains crucial. Enhancing these conditions is expected to significantly reduce the risk of stunting among toddlers in the area. Collaborative efforts involving local government, health workers, and the community are essential to create a healthier environment for early childhood development.

References

Agus, R., Luluk, M., Widati, F., Patmawat, B., Budi, U., & A’idah, Z. J. (2022). Implementasi dana desa sebagai upaya intervensi penurunan stunting.

Arlin, Sudirman, N. (2023). Fakto-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban di Desa Ta Anuge Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong.

Azizah, R., Darmawansyih, Najamuddin, A. P., Rosdianah, R., & Muhamman. (2020). Hubungan faktor kesehatan lingkungan terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 20(1), 1–8.

BKKBN Sultra. (2023). Hubungan status ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak usia bawah tiga tahun di Puskesmas Bimamaroa Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Pelita Sains Kesehatan, 3(6), 71–74.

Dedi, M., Syam, dkk. (2017). Hubungan penggunaan sarana air bersih dan jamban keluarga dengan kejadian schistosomiasis di Kecamatan Lindu. Jurnal Higiene, 3(3), September–Desember. http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/higiene/article/download/4749/4286

Inamah, Rahwan, A., Wahyuni, S., & Hairudin, R. (2021). Hubungan sanitasi lingkungan dengan stunting pada anak balita di daerah pesisir pantai Puskesmas Tumalehu tahun 2020. Jurnal Kesehatan Terpadu, 12(2), 1-8.

https://doi.org/10.32695/jkt.v12i2.139

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Indonesia. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.

Paramashanti, B. A., Hadi, H., & Gunawan, I. M. A. (2016). Lingkungan fisik rumah dan status gizi balita di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 4(2), 89–96. https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).89-96

Rahmatika, & Cahaya, W. (2022). Hygiene dan kesehatan lingkungan. Jurnal Crossborder, 5(1), 776–781.

Sari, E. M. (2022). Hubungan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada anak usia 7–12 bulan di Desa Selomartani wilayah kerja Puskesmas Kalasan. Jurnal UNISA.

Sari, N. P., & Widyaningrum, R. (2020). Hubungan antara kualitas sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 8(1), 43–51. https://doi.org/10.14710/jkm.v8i1.29791

Sriger, R., & Gultom, D. M. (2022). Kajian sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 5(2), 98-114.

https://doi.org/10.22437/jpb.v5i1.21200

Umar, E. (2022). Cuci tangan pakai sabun sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Tajungan Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Jurnal Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 74–83.

Wahdaniyah, Nurpatwa, W. N., & Diesna, S. (2022). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Majene. Jurnal Kesehatan, 13(12), 621-629.

https://doi.org/10.35907/bgjk.v13i2.233

World Health Organization. (2020). Stunted growth and development. Geneva: WHO. https://www.who.int

Yuliani, A., & Sampara, S. (2023). Gambaran kesehatan lingkungan dan kejadian stunting pada anak balita usia 0–2 tahun di Desa Ambesea Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 15(1), 45–52. https://doi.org/10.xxxx/jkli.v15i1.XXXX

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Helvinawati Helvinawati, Hartati Bahar, & LA Ode Ahmad Saktiansyah. (2025). Gambaran Kesehatan Lingkungan dan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 0-2 Tahun di Desa Ambesea Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Siti Rufaidah, 3(3), 01–14. https://doi.org/10.57214/jasira.v3i3.204

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.